Dalam
kehidupan sehari-hari, kita melihat orang berjalan, orang naik sepeda, orang
naik sepeda motor, orang mengendarai mobil, orang naik pesawat terbang atau
dengan cara lain dalam rangka bepergian dari suatu tempat ke tempat lain.
Pengamatan tentang hal tersebut di atas menggambarkan adanya peristiwa
perpindahan orang tersebut dari satu tempat ke tempat lain atau dengan kata
lain orang tersebut bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Semua benda dalam
alam semesta ini bergerak, burung-burung terbang, planet berputar, pohon-pohon
tumbang, dan elektron-elektron bergerak dalam lintasannya. Konsep gerak sangat
penting dalam ilmu fisika, maka kalian harus mempelajari materi ini dengan sungguh-sungguh!
Gambar 1. Peta Konsep Gerak dan Gaya |
Ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda dalam ilmu fisika
disebut mekanika. Mekanika pada prinsipnya dibagi menjadi dua bagian.
a. Kinematika yaitu ilmu yang mempelajari gerak suatu benda tanpa
memerhatikan penyebab gerak tersebut.
b. Dinamika yaitu ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan
memerhatikan penyebab gerak benda tersebut.
Gerak
suatu benda dibagi menjadi dua bagian yaitu gerak lurus dan gerak lengkung.
Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus, sedangkan gerak
lengkung adalah gerak yang lintasannya mempunyai pusat kelengkungan. Gerak
lurus dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan (GLB), gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) dan gerak lurus berubah tidak beraturan (GLBTB). Demikian juga
gerak lengkung yang lebih khusus yaitu gerak lengkung yang radius
kelengkungannya tetap, disebut gerak melingkar. Gerak melingkar dikelompokkan
menjadi gerak melingkar beraturan (GMB), gerak melingkar berubah beraturan
(GMBB) dan gerak melingkar berubah tidak beraturan (GMBTB).
Analisis Besaran Fisika pada Gerak dengan Kecepatan
dan Percepatan Konstan
Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita berdiri di stasiun kereta
api, kemudian ada kereta api melintas di depan kita maka dapat dikatakan kereta
api tersebut bergerak terhadap kita. Kereta api diam jika dilihat oleh orang
yang berada di dalam kereta api tetapi jika dilihat oleh orang yang ada di
stasiun tersebut maka kereta api tersebut bergerak. Oleh karena itu kereta api
bergerak atau diam adalah relatif. Benda disebut bergerak jika kedudukan benda
itu mengalami perubahah terhadap acuannya. Secara umum jarak didefinisikan sebagai panjang
lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak.Sedangkan
perpindahan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan suatu benda.
Jarak adalah suatu besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah
suatu besaran vektor. Jika kita mengendarai mobil selama tiga jam perjalanan
dan menempuh jarak 180 km maka dapat dikatakan bahwa kelajuan rata-rata adalah 180
km/3 jam atau 60 km/jam.
Secara umum: Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh
suatu benda dibagi waktu yang diperlukan.
Kelajuan rata-rata = Jarak tempuh total : waktu yang diperlukan
vrata-rata
= s/t
vrata-rata =
kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak tempuh
total (m),
t = waktu yang
diperlukan (s).
Konsep kecepatan serupa dengan konsep kelajuan, tetapi berbeda
karena kecepatan mencakup arah gerakan.
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan suatu benda
dibagi waktu yang diperlukan benda tersebut untuk berpindah.
Kecepatan rata-rata = perpindahan : waktu yang diperlukan
Vrata-rata=(S2 - S1/(t2-t1)
Vrata-rata = kecepatan rata-rata (m/s)
(S2 - S1) = perpindahan dari
keadaan 1 ke 2 (m)
(t2-t1) = Interval waktu (s)
Kalau kita mengendarai sepeda motor pada saat awal, mesin motor
dihidupkan tetapi sepeda motor masih belum bergerak. Pada saat sepeda motor
mulai bergerak maka kecepatannya makin lama makin besar. Hal ini berarti telah terjadi
perubahan kecepatan. Pada saat sepeda motor diam kecepatan nol, baru kemudian
kecepatan sepeda motor tersebut makin lama makin cepat. Sepeda motor tersebut mengalami
perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Dengan kata lain, sepeda motor
tersebut mengalami percepatan. Percepatan adalah besaran vektor. Percepatan ditulis
dengan persamaan sebagai berikut:
Percepatan = perubahan kecepatan : perubahan waktu
a
= Δv/Δt
dengan Δv adalah perubahan kecepatan selama waktu Δt. Percepatan suatu benda dibedakan menjadi dua yaitu percepatan
rata-rata dan percepatan sesaat.
Jika seseorang mengendarai mobil makin lama kecepatan mobil makin
cepat maka suatu waktu tertentu kecepatan mobil tidak akan bertambah lagi
bahkan kecepatan mobil tersebut akan berkurang dan mobil tersebut akan berhenti
setelah
sampai ditempat tujuan. Gerak suatu benda yang kecepatanya makin
lama makin kecil disebut benda diperlambat.
Suatu benda dikatakan bergerak lurus adalah jika lintasan geraknya
berupa garis lurus. Ketika kita mengendarai mobil di jalan tol yang lurus maka
kecepatan mobil yang kita naiki bisa berubah-ubah tetapi pada saat tertentu
bisa tetap. Sebagai contoh, sebuah mobil sedang bergerak dengan kelajuan 60
km/jam, mobil tersebut harus menambah kelajuannya saat akan mendahului mobil
lain di depannya. Pada saat yang lain mobil tersebut harus mengurangi
kelajuannya ketika ada lampu lalu lintas yang menyala merah di depannya. Gerak
lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dan memiliki kecepatan yang tetap. Kecepatan tetap artinya besar dan arah
kecepatan tidak berubah. Suatu mobil yang bergerak lurus beraturan maka percepatannya
adalah nol. Berapa jarak yang ditempuh oleh mobil tersebut setelah bergerak
selang waktu t? Jika kecepatan mobil tersebut v maka setelah bergerak selang
waktu t dapat dihitung jarak yang ditempuh dengan menggunakan persamaan yaitu:
v = s/t
Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak tempuh
total (m)
t = waktu yang
diperlukan (s)
Jika seseorang yang mengendarai sebuah mobil yang lintasan geraknya
berupa garis lurus dan bergerak dengan perubahan kecepatannya setiap saat
tetap, maka gerak mobil tersebut disebut gerak lurus berubah beraturan.
Perubahan kecepatan per satuan waktu disebut percepatan, sehingga gerak lurus
berubah beraturan disebut juga sebagai gerak yang lintasannya lurus dan
percepatan yang tetap. Sebagai contoh, seseorang yang mengendarai mobil yang
lintasannya lurus dan percepatannya tetap. Pada saat t = 0, mobil tersebut
bergerak dengan kecepatan v0, dan pada t kecepatan mobil menjadi vt,
maka berapa jarak yang ditempuh pada saat t? Pada persamaan sebelumnya
telah dirumuskan percepatan adalah:
a = Δv/Δt
dengan Δv adalah perubahan kecepatan
selama waktu Δt.
Sehingga diperoleh:
a = (vt - v0) / Δt
keterangan:
vt = kecepatan pada waktu t (m/s)
v0 = kecepatan awal (t = 0) (m/s)
a = percepatan (m/s2)
Δt= selang waktu (s), Δt = t jika t0 = 0
Untuk menghitung suatu benda yang bergerak lurus berubah tidak
beraturan tidak bisa menggunakan rumus-rumus di atas. Untuk menyelesaikan soal
kita harus mengetahui
bagaimana ketergantungan percepatan suatu benda terhadap waktu.
Analisis Besaran Fisika Pada Gerak Melingkar
dengan Laju Konstan
Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya mempunyai pusat
kelengkungan dengan radius kelengkungan tetap. Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering melihat contoh gerak melingkar, antara lain: bumi mengitari matahari,
bulan mengitari bumi, jarum jam yang berputar, roda kendaraan yang berputar,
baling-baling kipas angin yang berputar, dan sebagainya.
Vektor kecepatan benda yang bergerak melingkar selalu berubah-ubah dan
arah vektor kecepatannya adalah sesuai dengan arah garis singgung dari titik di
mana benda tersebut berada. Contoh sebuah benda yang melakukan gerak melingkar
dengan laju tetap sepanjang busur lingkaran yang beradius R disebut gerak
melingkar beraturan (GMB).
Gerak melingkar lintasannya adalah lingkaran maka jarak tempuh benda
adalah busur lingkaran. Jika dalam selang waktu t benda menempuh busur
lingkaran s maka dikatakan benda mempunyai laju linear sebesar v yang besarnya
adalah:
v = s/t
dengan:
v = laju linear (m/s),
s = adalah panjang busur lingkaran sebagai lintasan (m),
t = adalah waktu tempuh (s).
Waktu yang diperlukan oleh benda untuk berputar satu kali putaran
sempurna disebut periode dan dinyatakan dengan lambang T. Satuan periode dalam
sistem SI adalah sekon (s). Jumlah putaran yang dilakukan oleh benda tiap satu
satuan waktu disebut frekuensi dan diberi lambang f. Satuan frekuensi dalam
sistem SI adalah s-1 atau hertz (Hz). Hubungan periode dan frekuensi
dinyatakan sebagai berikut:
f
= 1 / T
dengan:
T = periode (s).
f = frekuensi (Hz).
Kecepatan sudut dalam gerak melingkar adalah analog dengan
kecepatan linear dalam gerak lurus. Suatu benda bermassa m bergerak melingkar
telah menempuh sudut 𝜽. Benda
yang bergerak melingkar mempunyai kecepatan sudut sebesar 𝝎
(dibaca omega). Kecepatan sudut didefinisikan sebagai sudut yang
ditempuh tiap satuan waktu t dan dirumuskan:
𝝎 = 𝜽 / t
Benda yang berputar dalam waktu satu periode (t = T) maka sudut
yang ditempuh adalah 2π radian
sehingga kecepatan sudut dapat dirumuskan:
𝝎
= 2π / T atau 𝝎 = 2πf
Suatu benda yang menempuh sudut 2π radian maka lintasan linier
benda tersebut adalah sama dengan keliling lingkaran tersebut yaitu s = 2πR sehingga kecepatan linier dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
v = 2πR / T atau v = 𝝎R
Penerapan
Hukum Newton sebagai Prinsip Dasar Dinamika
Hukum
I Newton
Sir Isaac
Newton dilahirkan di Woolsthrope Inggris, pada tanggal 25 Desember 1642. Beliau
adalah salah satu ilmuwan yang paling hebat dalam sejarah. Newton merumuskan konsep
dasar dan hukum mekanika, mengembangkan teori kedua kalkulus diferensial dan
integral, dan teori grafitasi. Beliau juga menyusun teori tentang gaya berat,
pembiasan cahaya. Sebagai kelanjutan karyanya dalam hal cahaya, ia merancang
teleskop pantulan yang pertama. Newton mampu menjelaskan gerak planet, aliran
pasang surut, dan berbagai hal tentang gerak Bumi dan Bulan. Ia menyusun
teorinya dalam buku Principia yang merupakan salah satu buku ilmu pengetahuan
paling hebat yang pernah ada. Berikut ini beberapa teori yang dikemukakannya.
Pada saat mobil
dijalankan agak cepat pertama kali dan kita tidak menyadari maka kita akan
terdorong ke belakang. Pada saat mobil mendadak berhenti maka kita terdorong ke
depan. Terdorongnya ke belakang pada saat mobil dijalankan agak cepat pada saat
awal dan terdorongnya kita ke depan pada saat mobil mendadak berhenti ini
menunjukkan bahwa kita berusaha untuk tetap mempertahankan posisi kita semula. Sifat
suatu benda untuk mempertahankan keadaan semula itu disebut sifat kelembaman
suatu benda. Sifat kelembaman suatu benda ini oleh Newton disebut sebagai Hukum
I Newton.
Hukum I Newton
berbunyi,” Sebuah benda tetap pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan, jika tidak ada suatu gaya eksternal netto yang memengaruhi
benda tersebut”. Hukum I Newton disebut juga sebagai hukum kelembaman atau
hukum inersi dan dirumuskan sebagai berikut:
Jika jumlah
gaya ΣF =
0 maka benda yang diam akan tetap
diam atau benda yang bergerak dengan kecepatan konstan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan.
2.
Hukum
II Newton
Dalam kehidupan
sehari-hari kita melihat sebuah gerobak ditarik oleh seekor sapi, seseorang
mendorong kereta sampah, dan mobil bergerak makin lama makin cepat. Dari fenomena-fenomena tersebut akan muncul suatu pertanyaan bagaimana
hubungan antara kecepatan, percepatan terhadap gaya sebagai penyebab adanya
gerakan-gerakan tersebut? Pertanyaan ini dijelaskan oleh Newton yang dikenal sebagai
Hukum II Newton. Definisi Hukum II Newton adalah sebagai berikut:
Hukum II Newton: Percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan
massa dan sebanding dengan gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut. Percepatan
yang ditimbulkan oleh suatu gaya besarnya berbanding lurus dan searah dengan
gaya tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda. Persamaannya
dirumuskan sebagai berikut:
a
= ΣF / m
dengan:
F = gaya yang
bekerja pada benda (N),
m = massa benda (kg),
a = percepatan
benda (m/s2)
Satuan gaya menurut sistem SI adalah newton (N), sedang kadang-kadang
satuan gaya menurut sistem cgs adalah dyne.
Aplikasi nyata dari gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan
a positif (gerak lurus dipercepat dengan percepatan a tetap) ini adalah suatu
benda yang dijatuhkan dari ketinggian h meter dengan kecepatan awal nol atau
tanpa kecepatan awal. Percepatan yang dialami oleh benda tersebut adalah
percepatan gravitasi bumi g (m/s2). Lintasan gerak benda ini berupa
garis lurus. Gerak benda semacam ini yang disebut gerak jatuh bebas. Gerak
jatuh bebas didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian
tertentu di atas tanah tanpa kecepatan awal dan dalam geraknya hanya dipengaruhi
oleh gaya gravitasi.
3.
Hukum
III Newton
Kalau kita meletakkan sebuah buku di atas meja dalam kondisi
tertentu buku tersebut diam di atas meja. Buku mempunyai massa dan gaya berat.
Jika buku diam tentu ada sesuatu yang mengimbangi gaya berat buku tersebut.
Gaya apa yang mengimbangi gaya berat buku tersebut? Masalah ini oleh Newton
dijelaskan dalam Hukum III Newton. Apabila sebuah benda pertama mengerjakan
gaya pada benda kedua, maka benda kedua mengerjakan gaya pada benda pertama
sama besar dan arahnya berlawanan dengan arah gaya pada benda pertama tersebut.
Hubungan antara gaya aksi dan reaksi dirumuskan sebagai berikut:
ΣFaksi = - ΣFreaksi
(tanda
negatif menunjukkan arah aksi berlawanan dengan arah reaksi).
Demikianlah penjelasan pengantar pada materi Gerak dan Gaya, semoga dapat menjadi dasar yang kuat untuk kalian dalam memahami Materi Gerak dan Gaya yang lebih kompleks.
makasih gan berfaedah banget ni materi
BalasHapusSangat bermanfaat,terimakasih
BalasHapus