Film-film fiksi ilmiah sering menampilkan impian terpendam akan adanya dunia lain di jagad raya ini.
Sejauh mana kebenaran film-film tersebut? Apakah memang ada ‘bumi’ lain di
sistem tatasurya lain yang mirip dengan sistem tatasurya kita ini?
Kalaupun ada, bagaimana cara kita menemukannya? Kita bisa minta bantuan Fisika
untuk menjawab ini!
Gambar 1. Susunan Tata Surya |
Sistem Tata Surya kita terdiri dari satu bintang terang, yang kita sebut dengan
Matahari, yang dikelilingi benda-benda bulat yang kita sebut planet. Kita
sendiri hidup di salah satu bola bulat tersebut yang bernama Bumi (terkait Bumi Datar atau Flat Earth akan dibahas kemudian) Bola-bola yang
mengelilingi bintang terang yang panasnya maha dahsyat itu tidak bisa memancarkan
cahaya sendiri. Cahayanya berasal dari cahaya matahari yang mengenai permukaan
planet dan kemudian dipantulkan. Urutan planet dari yang paling dekat dengan
matahari adalah Merkurius diikuti oleh Planet Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Empat
planet yang paling dekat dengan matahari sering kita sebut sebagai inner
terrestrial planets. Planet-planet ini (termasuk bumi) terbuat dari batu
dan dikelilingi oleh lapisan-lapisan gas yang kita sebut atmosfer. Empat planet
berikutnya termasuk dalam kategori outer gas giants atau disebut juga Jovian Planets.
Sesuai namanya, planet-planet yang termasuk dalam kategori ini berukuran
raksasa, dengan massa beberapa kali massa bumi. Planet-planet ini diselubungi
lapisan atmosfer yang penuh dengan gas Hidrogen, Helium, Amonium, dan Metana. Selanjutnya
ada sebuah benda langit yang disebut Pluto. Dahulunya Pluto dikategorikan
sebagai planet, namun karena orbit Pluto tidak seperti orbit planet lain dan Pluto
memiliki komposisi yang lebih mirip asteroid dan komet (tersusun dari campuran
bebatuan dan es) sehingga Pluto tidak lagi disebut sebagai planet.
Apakah akan ditemukan Bumi lain?
Selama
ini para peneliti dan ilmuwan fisika banyak mengamati planet-planet dalam Sistem Tata Surya kita ini untuk mencari kemungkinan adanya ‘bumi’ lain.
Matahari (bintang) tentunya terlalu panas untuk dijadikan tempat tinggal.
Cahaya dari matahari menjadi sumber energi bagi kehidupan di planet-planet yang
mengorbit. Tetapi makhluk hidup tidak hanya butuh panas atau energi saja.
Manusia dan makhluk hidup lain juga butuh cairan (misalnya air). Pada planet
yang terlalu dekat dengan matahari, suhunya terlalu tinggi sehingga cairannya
pasti sudah berada dalam fasa uap (gas) atau sudah mendidih. Pada planet yang terlalu
jauh dari matahari, temperaturnya terlalu dingin sehingga cairannya sudah
berada dalam fasa padat (es).
Dengan pertimbangan tersebut, diambil kesimpulan
bahwa dalam sistem tatasurya kita hanya ada dua planet yang memungkinkan adanya
kehidupan: Planet Bumi dan Planet Mars. Planet Mars terus diamati sementara
para peneliti mencari juga planet-planet lain di luar Sistem Tata Surya kita.
Untuk mencari planet-planet dalam Sistem Tata Surya lain, Fisika punya
teknik-teknik jitu. Padahal ini bukan tugas yang mudah! Cahaya dari matahari
(bintang) di Sistem Tata Surya lain pasti sangat terang dan menyilaukan sehingga
kalaupun ada planet yang mengorbit di sekelilingnya, pasti susah untuk
ditemukan. Itulah ajaibnya Fisika! Para Fisikawan selama ini menerapkan tiga metode
untuk mendeteksi keberadaan planet-planet dalam sistem tatasurya kita:
Astrometri, Spektroskopi Doppler, dan Fotometri.
1.
Matahari
Matahari
adalah benda angkasa yang menjadi titik pusat tata surya. Sebagai pusat tata
surya, matahari merupakan bola gas raksasa dan pejal dengan diameter mencapai
1.380.000 km. Gas pada matahari tersusun atas hidrogen dan helium, sehingga
suhu pada permukaan matahari mencapai 6.000 Kelvin. Matahari
termasuk salah satu bintang dalam Galaksi Bima Sakti karena dapat memancarkan cahayanya
sendiri.
Lapisan-lapisan
pada matahari :
Gambar 2. Empat Lapisan Utama Matahari |
-
Inti matahari
Suhu
mencapai 15 juta Kelvin
Terjadi
reaksi fusi nuklir untuk menghasilkan energi matahari
-
Fotosfer
Lapisan
pada matahari yang dapat dilihat oleh mata (sangat menyilaukan)
Suhu
mencapai 6.000 Kelvin
-
Kromosfer
Suhu
mencapai 4.500 Kelvin
Daerah
di atas fotosfer yang berwarna kemerah-merahan
-
Korona
Suhu
mencapai 1 juta Kelvin
Disebut
juga dengan atmosfer matahari, tetapi lapisan korona tidak tampak oleh mata
karena kalah oleh cahaya fotosfer. Namun bagian korona dapat terlihat ketika
gerhana matahari
2.
Planet
Planet
merupakan benda langit yang bergerak mengelilingi matahari secara tetap namun
tidak memancarkan cahaya sendiri. Urutan planet-planet mulai dari yang paling
dekat dengan matahari, yaitu:
a. Merkurius
- Memiliki
kala revolusi paling cepat
- PLANET
TERKECIL dalam sistem tata surya kita. Besarnya hanya 1,3 kali dari bulan
- Perbedaan
suhu pada malam dan siang hari sangat ekstrem (malam -173o
C, siang 400o C)
- Dapat
terlihat dari bumi tanpa teropong
b. Venus
- Nama
lainnya adalah BINTANG FAJAR/ BINTANG TIMUR/ BINTANG KEJORA karena dapat
terlihat sangat terang pada saat fajar pagi tanpa teropong
- Planet
ini jaraknya paling dekat dengan bumi
- Kala
rotasinya (243 hari) lebih lama dibandingkan dengan kala revolusinya (225 hari)
c. Bumi
- Satu-satunya
planet yang ditemukan BERPENGHUNI di tata surya kita
- 70%
wilayahnya adalah perairan, sisanya yaitu 30% berupa daratan
- Udaranya
mengandung 78% nitrogen, 21% oksigen, dan sisanya berupa gas-gas lain seperti
hidrogen, karbon dioksida, dan lain-lain
d. Mars
- Disebut
juga PLANET MERAH
- Planet
yang kala rotasinya hampir sama dengan bumi
- Mempunyai
dua satelit yaitu Phobos dan Deimos
e. Yupiter
- Planet
dengan ukuran dan massa PALING BESAR dalam tata surya
- Kala
rotasinya paling cepat yaitu 10 jam
- Planet
yang tersusun atas gas-gas, sedangkan massa padatnya hanya sedikit di pusatnya
- Memiliki
16 buah satelit alami
f. Saturnus
- Terdapat
lapisan batu-batuan angkasa membentuk CINCIN yang mengelilingi planet ini
- Massa
jenisnya paling kecil, artinya ia adalah planet yang paling lunak karena
terdiri atas mayoritas gas
- Memiliki
19 satelit alami
g. Uranus
- Planet
yang sumbu ROTASINYA SEJAJAR dengan lintasan edar planetnya
- Bagian
yang terkena matahari akan terus siang dan bagian yang membelakangi matahari
akan terus malam
- Memiliki
15 sateli alami
h. Neptunus
- Disebut
juga planet kembaran uranus
- Memiliki
8 satelit alami
- Suhu
planet sangat dingin, yaitu sekitar -220o C
3.
Komet, Asteroid, dan
Meteorid
a. Komet
(Bintang Berekor)
Komet atau
bintang berekor merupakan benda langit yang bergerak mengelilingi matahari
dengan lintasan berbentuk lonjong. Komet memiliki bagian-bagian sebagai
berikut:
- Kepala
Komet, yang terdiri atas inti (bongkahan batu) dan koma (lapisan kabut berupa
debu kosmik dan es) yang mengelilingi inti
- Ekor
Komet, merupakan ciri khas dari komet yang akan keluar hanya jika komet berada
di dekat matahari. Posisi ekor komet selalu menjauhi matahati.
Contoh komet
beserta waktu munculnya yaitu:
- Komet
Halley (muncul tiap 76 tahun)
- Komet
Cogging Stephen (muncul tiap 39 tahun)
- Komet
Encke (muncul tiap 3-4 tahun)
- Komet
Brooks (muncul tiap 7 tahun)
b. Asteroid
Asteroid atau
disebut planetoid merupakan kumpulan benda angkasa berupa batu-batu yang sangat
banyak beredar mengelilingi matahari dan terletak di antara orbit planet mars
dan planet yupiter. Asteroid memiliki ukuran yang bervariasi. Contoh asteroid
berukuran besar adalah Ceres, Pallas, dan Vesta. Sedangkan yang berukuran kecil
contohnya Icarus dan Eros.
c. Meteorid
Meteorid adalah
benda langit yang tidak memiliki orbit tertentu, tersebar di angkasa dan tidak
mengeluarkan cahaya. Meteorid yang masuk ke dalam atmosfer bumi dan terbakar
habis sebelum sampai ke permukaan bumi dinamakan meteor. Meteor yang
sampai ke permukaan bumi dikarenakan ukurannya yang cukup besar sehingga tidak
semua massanya terbakar di atmosfer bumi disebut meteorit.
4.
Bumi sebagai Planet
Bumi
adalah planet berbentuk bulat, namun sedikit pepat di kedua kutubnya. Diameter
bumi sekitar 12.714 km jika diukur dari kutub utara ke kutub selatan, sedangkan
diameter khatulistiwa sekitar 12.756 km. Bumi memiliki massa sekitar 6,6 x 1024
kg (setara dengan 6.600.000.000.000.000.000.000.000 kg) dengan jarak terhadap
matahari sejauh 150 juta km.
a. Rotasi
Bumi
Rotasi bumi
adalah perputaran bumi pada porosnya (sumbunya). Untuk satu kali rotasi, bumi
memerlukan waktu sehari (24 jam). Akibat yang ditimbulkan dari rotasi bumi
yaitu:
- Terjadinya
pergantian siang dan malam
- Terjadinya
gerak semu harian matahari, yaitu matahari tampak terbit dari timur dan
tenggelam di barat
- Terjadinya
angin pasat dan angin timur
- Bumi
pepat di daerah kutubnya dan mengembang di daerah khatulistiwa.
- Terjadinya
perbedaan waktu di berbagai belahan bumi
b. Revolusi
Bumi
Revolusi bumi
adalah perputaran bumi mengelilingi matahari dalam suatu bidang ekliptika
(elips) dengan sumbu miring 66,5o.
Untuk satu kali revolusi, bumi membutuhkan waktu satu tahun (365 hari). Akibat yang ditimbulkan dari gerakan
revolusi bumi yaitu:
- Perbedaan
lamanya siang dan malam
- Terjadinya
pergantian musim
- Terjadinya
paralaks bintang (perbedaan letak bintang jika diamati dari tempat yang
berbeda)
- Terjadinya
gerak semu tahunan matahari
5.
Bulan sebagai Satelit
Bulan
merupakan satu-satunya satelit alam yang dimiliki oleh bumi. Bulan berbentuk
bulat dengan
diameternya ¼ kali diameter bumi dan massanya 1/8 kali massa bumi.
Bulan melakukan tiga gerakan
sekaligus, yaitu:
1. Gerak
rotasi bulan pada porosnya
2. Gerak
bulan berevolusi mengelilingi bumi
3. Gerak
bulan bersama-sama bumi mengelilingi matahari
Periode
rotasi bulan sama dengan periode revolusinya mengelilingi bumi. Hal ini
mengakibatkan
permukaan bulan yang terlihat dari bumi selalu tetap.
6.
Gerhana
Gerhana
merupakan peristiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi
atau yang menuju bumi oleh bulan. Fenomena gerhana terbagi menjadi dua yaitu
gerhana matahari dan gerhana bulan.
a. Gerhana
Matahari
Gerhana matahari
merupakan peristiwa terhalangnya sinar matahari yang sampai ke bumi oleh bulan.
Gerhana matahari terjadi jika posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu
garis lurus.
b. Gerhana
Bulan
Gerhana bulan
merupakan peristiwa terhalangnya sinar matahari yang sampai ke bulan oleh bumi.
Gerhana matahari terjadi jika posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu
garis lurus.
7.
Pasang Surut Air Laut
Pasang
surut air laut merupakan peristiwa naik (pasang) atau turunnya (surut)
permukaan air laut yang disebabkan adanya gaya gravitasi bulan terhadap bumi.
Air laut mengalami pasang maksimum saat bulan purnama dan bulan baru. Air laut
mengalami kenaikan (pasang) paling tinggi karena posisi matahari, bumi, dan
bulan berada dalam satu garis lurus.
0 komentar:
Posting Komentar